Senin, 02 Januari 2012

Agar Organ Intim Pria Makin Kuat dan Sehat

Jakarta, Memiliki penis yang kuat dan sehat merupakan salah satu hal terpenting bagi seorang pria. Tak hanya berfungsi secara seksual, penis kuat dan sehat sangat penting untuk tubuh dan kesehatan pria secara keseluruhan. Ada beberapa cara agar organ kelamin pria kuat dan sehat. Penis memiliki tiga fungsi utama, yakni digunakan untuk membuang urine karena merupakan perpanjangan dari uretra, fungsi seksual dan yang terpenting adalah fungsi reproduksi. Ketiga fungsi tersebut akan dapat bekerja dengan baik bisa seorang pria memiliki penis yang sehat dan kuat. Di sisi lain, penis yang sehat dan kuat juga meningkatkan kepercayaan diri pria. Berikut beberapa cara yang bisa membuat penis sehat dan kuat, seperti dilansir menshealthinstitute.org, Senin (2/1/2012): 1. Tidur cukup Mendapatkan tidur yang cukup adalah cara alami untuk membuat penis bugar. Setiap malam saat pria tidur kemaluannya akan 'bangun' dan mengalami ereksi 3 hingga 5 jam, ereksi malam (nocturnal erection atau penis ereksi saat tidur) tersebut akan membuat penis kembali bertenaga dan sehat karena darah teroksigenasi. Semakin banyak nocturnal erection semakin, jaringan ereksi semakin fleksibel, sehingga membantu pria tetap bugar. 2. Berhenti merokok Singkirkan rokok bila Anda ingin mendapatkan penis yang sehat karena merokok dapat menyebabkan impotensi. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi ukuran ereksi, di mana pria perokok memiliki penis yang lebih kecil dibandingkan non perokok. Merokok juga dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan jaringan penis menjadi kurang elastis, mencegah dari peregangan. 3. Hati-hati dengan posisi bercinta Diperkirakan sepertiga dari pria impoten memiliki riwayat trauma penis. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat melakukan berbagai posisi bercinta. Posisi yang berisiko dapat menyebabkan pecahnya corpora cavernosa, yaitu ruang ereksi seperti gua yang membuat penis memanjang. Pecahnya corpora cavernosa dapat menyebabkan pendarahan internal yang memerlukan operasi darurat. Bila kerusakan terjadi tidak serius pun dapat menyebabkan masalah di kemudian hari. Lapisan corpora cavernosa yang pecah akan tertutup dengan jaringan parut, jaringan ereksi kehilangan elastisitasnya. Hal ini menyebabkan kelengkungan, nyeri dan disfungsi akhirnya ereksi (DE) atau impotensi. 4. Perbanyak jalan kaki Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang berjalan sekitar 2 mil per hari mengurangi risiko masalah ereksi sebanyak 50 persen dibandingkan dengan pria yang kurang jalan. 20 menit latihan jogging atau gym juga dapat membantu. 5. Menguap Menguap dan ereksi merupakan respons yang dikontrol oleh bahan kimia tubuh yang sama, yaitu oksida nitrat. Bahan kimia ini dilepaskan oleh otak ke neuron yang mengendalikan pembukaan dan pernapasan mulut, atau turun ke sumsum tulang belakang ke pembuluh darah yang memompa darah beroksigen ke penis. Kadang-kadang oksida nitrat melakukan perjalanan ke kedua arah, sehingga membuat pria ereksi saat sedang menguap. Jadi biarkan diri Anda menguap yang baik sepanjang hari karena ini dapat membantu jalur neurokimia yang mengarah pada ereksi yang lebih baik. 6. Menurunkan berat badan Obesitas memiliki dampak signifikan pada kesehatan seksual pria. Studi menunjukkan bahwa lebih parah obesitas, semakin rendah kadar testosteron. Kondisi yang berkaitan dengan kegemukan, terutama diabetes dan tekanan darah tinggi, berkontribusi untuk disfungsi ereksi. Lebih dari 50 persen pria diabetes menjadi impoten. Diabetes juga mempercepat proses penyakit arteri, yang mengganggu transmisi rangsangan saraf di seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penis mati rasa. Sedangkan tekanan darah tinggi berhubungan dengan aliran darah abnormal penis. 7. Monogami Hubungan monogami tidak hanya membantu menghindari penyakit menular seksual, tetapi juga membantu mempertahankan ereksi lebih lama. Dokter yang mengkhususkan diri dalam disfungsi ereksi (ED) menyebutkan bahwa ED merupakan efek samping dari berselingkuh. Menurut dokter, perselingkuhan dapat membuat pria merasa bersalah yang kemudian bisa berubah menjadi kecemasan, yang dapat membunuh ereksi. Sumber DetikHealth

Kenapa Payudara Membengkak Jelang Menstruasi?

Jakarta, Beberapa keluhan kadang muncul menjelang menstruasi datang, salah satunya adalah payudara yang terasa membesar. Kenapa payudara membengkak saat PMS (Pre Menstrual Syndrome)? Selama fase sebelum menstruasi (PMS) seorang perempuan memiliki tingkat hormon progesteron dan prolaktin yang lebih tinggi dari biasanya. Kedua hormon ini bisa menyebabkan jaringan payudara membengkak dan kelenjar susu akan meningkatkan ukurannya. Peningkatan ukuran payudara ini juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang menahan air selama periode premenstruasi. Gabungan kedua kondisi inilah yang membuat payudara seseorang sedikit membesar saat menjelang menstruasi, seperti dikutip dari CNN, Selasa (1/2/2011). Perubahan dalam ukuran payudara bervariasi dari satu perempuan dengan yang lain, dan kadang ukurannya juga tidak selalu sama setiap bulannya. Beberapa perempuan mungkin tidak akan melihat banyak perbedaan dalam ukuran payudaranya, sementara yang lain terlihat jelas perbedaan ukurannya setiap bulan. Seminggu atau lebih sebelum seseorang mendapatkan menstruasi tubuh sudah mulai memproduksi banyak estrogen dan progesteron serta mempertahankan air. Umumnya tidak hanya payudara yang terasa membesar, sepatu, cincin atau celana ketat mungkin juga terasa sempit akibat pembengkakan yang terjadi di tubuh. Semua cairan memaksa jaringan termasuk yang ada di payudara untuk memperluas dan meregangkan saraf, kondisi ini pula yang membuat payudara terasa nyeri atau sakit saat menjelang menstruasi. Meskipun kondisi ini tidak bisa dihentikan karena bersifat hormonal, tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga agar payudara tidak terlalu menonjol atau membesar yaitu dengan membatasi asupan garam atau makanan yang asin seperti makanan cepat saji serta menggunakan bra pendukung seperti bra olahraga. Jika perubahan terjadi secara drastis yang membuat seseorang menjadi stres atau malu untuk keluar rumah, maka bicaralah dengan dokter untuk membantu mengatur fluktuasi hormonal.
Jakarta, Masa subur pada perempuan dihitung kurang lebih 14 hari sebelum mendapatkan menstruasi. Bagi pasangannya yang mungkin tidak tahu kapan menstruasinya, bisa juga memperkirakan masa subur berdasarkan adanya perubahan sikap dan perilaku. Tanda-tanda seorang perempuan sedang berada dalam masa subur antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com, Jumat (29/4/2011). 1. Dandanan lebih menor Sebuah penelitian di University of California Los Angeles menunjukkan, perempuan cenderung lebih memperhatikan penampilan saat berada dalam masa subur. Tidak selalu menor atau berlebihan, tetapi pasti lebih menarik dibandingkan hari-hari biasa. Dalam penelitian tersebut, para ahli menunjukkan beberapa foto perempuan yang tidak diberi keterangan apapun kepada sejumlah responden laki-laki. Responden cenderung lebih tertarik pada foto-foto perempuan yang diambil saat sedang dalam masa subur. 2. Suara lebih nyaring Tanda-tanda lain yang bisa dipakai untuk memperkirakan masa subur seorang perempuan adalah perubahan nada dasar saat berbicara. Kondisi hormonal menyebabkan getaran pada pita suara meningkat, sehingga terdengar lebih nyaring dibanding hari biasa. Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian pada tahun 2008, yang dilakukan terhadap 69 perempuan dewasa. Peneliti mengumpulkan sampel suara pada masa subur dan waktu lainnya, lalu menganalisis spektrum suaranya dengan spektrometer akustik. 3. Busana lebih terbuka Penelitian di University of Texas mengungkap perempuan pada masa subur cenderung memilih busana yang lebih terbuka untuk menghadiri acara tertentu, misalnya kondangan atau pesta. Kecenderungan ini diyakini berhubungan dengan naluri untuk memikat pasangan. Dalam penelitian tersebut, para ahli meminta sejumlah partisipan perempuan untuk memilih desain busana yang diinginkan seandainya diajak pergi ke pesta. Partisipan yang ketika itu sedang dalam masa subur, cederung memilih rok mini sebagai bawahannya. 4. Lebih agresif Perempuan yang sedang subur cenderung lebih berani merespons perilaku lawan jenis, misalnya saat diajak 'melantai' dalam sebuah pesta dansa. Jika biasanya menolak atau ogah-ogahan, pada masa subur ajakan berdansa lebih besar peluangnya untuk diterima. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh Nicolas Gueguen dari Universite de Bretagne, Prancis. Dalam penelitian tersebut, Gueguen melibatkan sejumlah pria dan wanita yang rata-rata masih berusia 20-an tahun. 5. Menarik diri dari ayahnya Jika anak perempuan tiba-tiba malas mengangkat telepon dari ayahnya, bisa jadi itu menandakan bahwa si anak sedang subur. Kecenderungan ini biasanya tidak disadari, bahkan ketika si anak tidak sedang berantem atau punya masalah pribadi dengan ayahnya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science akhir tahun lalu menunjukkan, pada masa subur anak perempuan juga lebih sering menghubungi ibunya. Jika pad ahari biasa jarang menelepon, pada masa subur bisa 4 kali lebih sering menelepon.

Saat Subur, Perempuan Lebih Peka Terhadap Gambar Erotis

Jakarta, Pada masa subur, perempuan lebih mudah dibangkitkan gairahnya untuk bercinta. Lukisan bunga yang menyerupai kemaluan dipandang lebih seksi oleh perempuan ketika berada dalam masa subur daripada ketika berada dalam masa yang kurang subur. "Temuan ini sesuai dengan pendekatan psikologi evolusioner yang berkaitan dengan seksualitas. Dua hari setelah ovulasi merupakan paruh kedua siklus menstruasi pada kebanyakan perempuan. Membayangkan berhubungan seks sebenarnya tidak terlalu penting pada masa ini karena ia tidak akan hamil," kata peneliti, Jeffrey Rudski, dari Muhlenberg College seperti dikutip dari Livescience, Selasa (3/1/2011). Penelitian sebelumnya mengenai gairah perempuan telah menunjukkan bahwa ketertarikan dan keinginan seksual perempuan berubah selama siklus menstruasi. Perempuan lebih menyukai pria dengan wajah maskulin selama masa suburnya. Suatu penelitian di tahun 2011 menemukan bahwa perempuan cenderung mengenakan pakaian seksi selama masa subur, sepertinya ingin menunjukkan gairah untuk bercinta yang disebabkan oleh hormon. Rudski dan tim memilih lukisan dari seniman yang terkenal dengan gaya melukis bunga menyerupai bentuk vagina, yaitu Georgia O'Keeffe. Peneliti memilih lima lukisan O'Keeffe yang paling erotis. Untuk mengalihkan perhatian peserta peneltian, peneliti memilih lukisan dari seniman lain yang lukisannya sangat tidak erotis menurut peneliti. Para peneliti melakukan survei online dengan mengirim satu lukisan dari masing-masing artis kepada 83 relawan perempuan setiap enam hari selama satu bulan. Para perempuan diminta menjawab pertanyaan tentang stres, emosi, dan tanggapannya terhadap seni. Mereka kemudian diminta menulis bebas tentang makna seni bagi mereka. Pada akhir penelitian, mereka ditanya mengenai pemakaian kontrasepsi hormonal dan panjang siklus menstruasinya. Para peserta melihat lukisan O'Keeffe lebih menggambarkan hal seksual dibandingkan lukisan lainnya dan melihat lukisannya menyerupai gambar vagina. Tanggapan tersebut tergantung pada kondisi hormonalnya. Di antara perempuan yang tidak mengkonsumsi pil KB, 31 persen menuliskan tema-tema seksual selama paruh pertama siklus menstruasinya dan sebanyak 9 persen selama paruh kedua menstruasi yang kurang subur. Namun perempuan yang meminum pil KB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tulisannya, terlepas dari waktu menstruasinya.